Surat Dahlan

Posted by BukuPustaka.com On Saturday 26 October 2013 0 comments
Rp 64.500
Rp 54.825

Makian dan bentakan para tentara terdengar membelah malam.
Dadaku mulai sesak. Kakiku panas. Tubuhku memberat.
Sebab menoleh sambil berlari, aku tergelincir.
Tubuhku meluncur deras ke arah jurang.
Lenganku menabrak akar pohon. Lalu, segalanya jadi gelap.

Dikejar-kejar tentara tidak pernah ada dalam rencana Dahlan muda. Awalnya, Dahlan ke Samarinda untuk menuntut ilmu. Sayang, teori tak sejalan dengan kenyataan. Dosen-dosen yang otoriter dan kondisi politik yang memanas, membuat perkuliahan tidak lancar. Belum lagi, kerinduannya yang besar terhadap kampong halaman dan orang-orang terkasih yang selalu menyesakkan dada, membuat hidup di rantau terasa semakin berat.

Dahlan pun memutuskan berhenti kuliah. Dia memilih aktif dalam kegiatan kemahasiswaaan yang kemudian menyeretnya pada Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari-Malari. Tugu Nasional menjadi saksi keberanian dan kepeduliaan Dahlan serta rekan-rekannya terhadap negeri yang kacau-balau kala itu. Dianggap memberontak, mereka pun menjadi buronan pemerintah. Tak disangka, dalam perlariannya, takdir mempertemukan Dahlan dengan dua cinta baru dalam hidupnya. Perempuan dari Loa Kulu dan Surat Kabar.

“Rangkaian kalimat bersahaja yang begitu bening mengalirkan pesan. Kekuatan cerita dibahasakan penuh kerendahhatian.”
-Alberthiene Endah, Penulis

“… Novel ini sangat inspiratif dan layak dibaca oleh setiap kalangan, khususnya kaum muda Indonesia …”
-Sandiaga S. Uno, Pengusaha

“Novel tentang Mas Dahlan ini … akan membujuk kita untuk menyelenggarakan hidup atas dasar suara hati.”
-Sujiwo Tejo, Presiden Jancukers

“Kisah yang seru dan mengharukan, menampilkan adegan-adegan paling dramatis dalam hidup Pak Dahlan.”
-Benny Setiawan, Sutradara Film Sepatu Dahlan

No. ISBN:
Penulis: Khrisna Pabichara
Penerbit: Noura Books
Jumlah Halaman: 0
Berat (gr): 300
Soft/Hard Cover: Soft Cover
Text Bahasa: Indonesia

0 comments:

Post a Comment